Rabu, 27 Januari 2010

TENTANG GUS MIEK


Pertama kali mendengar nama Gus Miek dari Gus Dur dalam bukunya Melawan Dengan Tertawa. Tidak banyak yang aku ketahui dari kehidupannya selain keanehan-keanehan, juga kenyelenehannya dan cara berpikirnya yang tidak linear.

KH Hamim Jazuli, biasa dipanggil Gus Miek adalah ulama kontroversial di zamannya. Putra ketiga dari KH. Achmad Djazuli Utsman, pendiri Pondok Pesantren Al-Falah ini lahir pada 1940. Sejak kecil ia memang sudah terlihat aneh. Sejak kecil ia suka mengembara, sehingga orang tuanya tidak tahu di mana Chamim kecil berada. Bahkan oleh ayahnya ia pernah dianggap sebagai anak hilang. Kebiasaan ini berlanjut hingga masa tuanya.
Gus Miek dikenal sebagai tokoh sentral kegiatan semaan Al-Quran yang pengikutnya ribuan orang. Semaan ialah kegiatan membaca dan mendengarkan Al-Quran bersama-sama, dilakukan oleh ratusan orang dalam sebuah majelis. Awalnya setelah ia menemukan komplekss makam 3 awliya yakni Syekh Maulana Abdul Qadir Khoiri Al-Iskandari, Syekh Maulana Abdullah Soleh dan Syekh Maulana Erman Jawi di dusun Tambak.
Sejak tahun 1976-1986, Gus Miek bersama jamaahnya mengadakan acara semaan Al-Quran dan Dzikrul Ghofilin di kompleks makam ini. Hingga akhirnya Gus Miek membeli sebagian kompleks makam ini, dan lambat laun, kompleks pemakaman ini terkenal menjadi tempat ziarah awliya Tambak. Gus Miek wafat pada 5 Juni 1993, meninggalkan seorang istri dan lima anak, dimakamkan di sebelah timur kompleks 3 makam awliya tersebut. Haul Gus Miek diadakan setiap satu hari setelah hari raya Idul Adha di PP Ploso, Kediri.
Di sebelah timur makam Gus Mik (atau persis di tengah-tengah kompleks makam) terdapat makam Rais Am PBNU tahun 1984-1989 yakni KH Achmad Siddiq (PP As-Shiddiqiyah Putra/ Ponpes Asthra, Jember). Ia peletak dasar Khittah Nahdliyah pada Muktamar NU ke-27 di Situbondo. KH Achmad Siddiq dilahirkan di Jember pada 24 Januari 1926. Kiai Achmad pernah menjadi sekretaris Menteri Agama KH Wahid Hasyim pada 1949-1952. Pada 1955-1957 dan 1971 ia pernah menjadi anggota DPR dari Partai NU. Ia wafat pada hari Ahad Legi 10 Rajab 1344 H di Surabaya dan dimakamkan di Tambak.
Di kompleks ini paling tidak ada sekitar 22 awliya yang kebanyakan para guru sekaligus murid Gus Miek. Mereka adalah pengasuh sekaligus pendamping Gus Miek di Majelis Semaan Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Seperti di selatan makam Gus Miek, terdapat makam KH. Anis Ibrahim, KH Shohib Mustofa, KH Ma’ruf, H. Abdul Hamid.
Sementara itu di sebelah utara makam Gus Miek terdapat makam KH Ahmad Khudori. Di ujung timur kompleks makam itu terdapat makam KH. Yasin Yusuf, KH. Rokhmat Zubair, KH. Hamzah Nur, KH. Imtoha, Nyai Hj. Dewi Hajar, Asmui, Bani Askar, Hj Mardiyah dan H. Muslam. Sedangkan di sebelah tenggara terdapat sebuah bangunan tua yakni makam Mbah Danan dan Mbah Chamim Hasyim.

DOA-DOA


DO’A

ADDU’AA-ULFATIKHAH

BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

ALKHAMDULILLAHI ROBBIL’ALAMIIN,KHAMDAY YUWAAFII NI’AMAHUU WA YUKAAFII MAZIIDAH,ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA ‘ALAA AHLI BAITIHII WASALLIM,ALLOHUMMA INNII AS-ALUKA BIKHAQQIL FAATIKHATIL MU’ADZDZOMATI WASSAB’IL MATSAANI AN TAFTAKHA LANAA BIKULLI KHOIR,WA AN TATAFADHDHOLA ALAINAA BIKULLI KHOIR,WA ANTAJ’ALANAA MIN AHLI KHOIR,WA ANTU’AAMI LANAA MU’AAMALATAKA LI AHLIKHOIR,WA ANTAKHFADZONAA FII ADYAANINAA WA ANFUSINAA WA AULADINAA WA AHLINAA WA ASHKHAABINAA WA AKHBAABINAA MIN KULLI MIKHNATIW WAFITNATIW WABU’SIWWADHOIR,INNAKA WALIYYU KULLI KHOIR,WA MUTAFADHDHILUM BIKULLI KHOIR,WA MU’THIL LIKULLI KHOIR,YAA ARKHAMAR ROOKHIMIIN,WA SHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALIHII WASHOKHBIHII WASALLIM,

ADDU’AA-UDZDZIKRUL GHOFILIIN

BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

ALKHAMDULILLAAHI ROBBIL’ALAMIIN,KHAMDAY YUWAAFII NI’AMAHUU WAYUKAAFII MAZIIDAH,YAA ROBBANAA LAKAL KHAMDU KAMAA YAMBAGHII LI JALAALI WAJHIKA WA ‘ADZIIMI SULTHOONIK,ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIniL LADZII MAN KHOROQO BI MARKABIHIL BISAATHO WA ‘ALAA AALIHI WASHOKHBIHI WASALLIM,WA AJRI LUTHFAKAL KHOFIYYA FII UMURII WA FII UMUURIL MUSLIMIIN , YAA ROBBAL’ALAMIIN,BISMILLAAHI ROBBIYALLOHU KHASBIYAALLOHU TAWAKKALTU ‘ALALLOHI WA’TASHOMTU BILLAHI FAWWADHTU AMRIII ILALLOHI MAA SYAAA-ALLOHU LAA QUWWATA BILLAH,ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLAATAN TUNJIINAA BIHAA MIN JAMII’IL MIKHANI WAL-IKHANI WAL-AHWAALI WAL BALIYYAAT,WA TUSALLIMUNAA BIHAA MIN JAMII’IL FITANI WAL-ASQOOMI WAL-AAFAATI WAL ‘AAHAAT,WA TUTHOHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII’IL ‘UYUUBI WASSAYYI-AT,WA TAGHFIRULANAA BIHAA JAMII’ADZDZUNUUBI WA TAMKHUU BIHAA ‘ANNAA JAMII’AL KHOTHII-AATI WA TAQDHILANAA BIHAA JAMII’A MAA NATHLUBUHU MINAL KHAAJAAT,WA TARFA’UNAA BIHAA ‘NDAKA A’LADDAROJAAT,WA TUBALLIGHUNAA BIHAA AQSHOL GHOOYAATI MIN JAMII’IL KHOIROOTI FILKHAYAATI WA BA’DALMAMAAT,WA BAARIK WASALLIM ‘ALAIHI WA ‘ALAA AALIHII WA-ASHKHABIHII WA-AZWAAJIHII WADZURRIYYATIHII WA-AHLI BAITIHII WA MAN SHOLLA ‘ALAIHI ‘ADADA MAA FII ‘ILMIKA WA SHOLAATAN DAA-IMATAM BIDAWAAMI MULKIKA,ROBBANAA SAHHIL UMUURONAA WA KHASHSHIL MAQOOSHIDANAA WA BALLIGHNAA ILAIKA YAA ALLOHU YAA ROKHMAANU YAA ROKHIIM,ROBBANAJMA’NAA JAM’AMMARKHUUMA ( ROBBANAA AATINAA FIDDUNYAA KHASANATAW WA FIL -AAKHIROTI KHASANATAW WAQINAA ‘ADZABANNAAR,3 X ) ALLOHUMMA QSIM LANAA MIN KHOSY-YATIKA MAA TAKHUULU BIHI BAINANAA WA BAINA MA’SHIYATIKA WA MIN THOO’ATIKA MAA TUBALLIGHUNAA BIHI JANNATAKA WA MINAL YAQIINI MAA TUHAWWINU BIHI ‘ALAINAA MASHOO-IBADDUNYAA,ALLOHUMMA MATTI’NAA BI ASMAA’INAA WA ABSHOORINAA WA QUWWATINAA MAA AKHYAITANAA WAJ’ALHU LWAARITSA MINNAA,WAJ’AL TSA’RONAA ‘ALAA MAN DZOLAMANAA WANSHURNAA ‘ALAA MAN ‘AADAANAA WALAA TAJ’AL MUSHIIBATANAA FII DIININAA WALAA TAJ’ALID DUNYAA AKBARO HAMMINAA WALAA MABLAGHO ‘ILMINAA WALAA TUSALLITH ‘ALAINAA MALLAA YARKHAMUNAA,ALLOHUMMA SHOLLI WASALLIM WABAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIniL FAATIKHI LIMAA UGHLIQO WAL KHOOTIMI LI MAA SABAQO WANAASHIRIL KHAQQI BIL KHAQQI WALHAADII ILAA SHIROOTIKAL MUSTAQIIM,SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA’ALAA AALIHII WA-ASHKHAABIHII KHAQQO QODRIHII WA MIQDAARIHIL ‘ADZIIM,SUBKHAANA ROBBIKA ROBBIL ‘ZZATI ‘AMMAA YASHIFUUN WASALAAMUN ‘ALALMURSALIIN,WALKHAMDULILLAAHI ROBBIL ‘ALAMIIN.

PESAN DAN DO’A GUS MIEK (KHAMIM JAZULI ) PLOSO KEDIRI.

1. Minta nafsunya mereda

ALLOHUMMA AN ‘ITSNAA BILMAUTIL -UULAA WAL WILADATITS TSANIYAH,WA AKHYINAA BILKHAYAATIL BAAQIYATI FII HAADZIHID DUNYAL FAANIYAH.

  • Ya Alloh semangatkanlah aku ini dengan bisa mati pertama (mati nafsunya ) dan lahir yang kedua (tanpa nafsu ) dan hidupkanlah dengan hidup yang kekal (tanpa nafsu yang membahayakan ) didalam dunia yang fana ini.

2. Minta duniawi yang tidak menganggu akhiratnya

ALLOHUMMA J’ALIDDUNYAA TAKHTA AIDIINAA WALAA TAJ’ALHAA FI QULUUBINAA WALAA TAJ’ALIDDUNYAA AKBARO HAMMINAA WALAA MABLAGHO ‘ILMINAA.

  • Ya Alloh jadikanlah dunia berada di bawah tanganku saja,jangan sampai masuk terfikir dalam hatiku,dan janganlah jadikan dunia itu pusat keprihatinku (yang banyak difikir hanya dunia saja ) dan janganlah menjadi terminal ilmuku (jangan sampai ilmuku untuk mencari dunia ).


Untuk menambah pebendaharaan Do’a-do’a dari Al qur’an dan Hadits silahkan kunjungi http://www.islamhouse.com / do’a

DZIKRUL GHOFILIN





BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

APA SEMA’AN ITU ?

Majlis Semaan Al Qur’an “MANTAB “ adalah suatu Majlis TAUBAT/ majlis TOPOBROTO /Majlis Taqorrub ilalloh/ majlis mencari jati diri/majlis untuk mengadukan nasib kelak di akhirat/Majlis wisata rokhani/Majlis Silaturrokhim sesama ummat muslim ( bukan antar golongan )/Majlis cinta Rosululloh,Auliya’ ,Ulama’ , Sholikhin,Orang tua dan Ikhwan muslim yang masih hidup atau yang sudah mati/Majlis Do’a /Majlisnya ummat islam untuk menyimak dan mendengarkan lantunan Ayat-ayat Al qur’an ( yang populer disebut majlis TOPOBROTO ) yang dilantunkan para Khafidzulqur’an ( penghafal AL QUR’AN ) yang telah dirintis oleh Waliyyulloh KH Khamim Jazuli ( Gus Miek ) putera dari Ulama’ besar KH Utsman Jazuli dari Ploso Kediri dengan tujuan disamping untuk menyejukkan rokhani seorang hamba Alloh yang lagi gersang ( karena terlalu banyak memikirkan urusan dunia )juga untuk melestarikan akan keberadaan AL QUR’AN yang saat ini ummat islam sudah mulai menjauh dari AL QUR’AN (istiqomah membaca koran ).Mungkin ada yang bertanya apa itu SEMAAN ? dan kenapa dinamakan Majlis SEMAAN ALQUR’AN “MANTAB ” / Majlis TAUBAT / TOPOBROTO dll ? Dengan singkat akan aku jelaskan pertanyaan diatas namun apabila ada yang kurang mohon maaf,yang intinya sbb :

Kata SEMAAN di ambil dari bahasa Arab SAMI’A yang berarti mendengarkan/menyimak,sedangkan Majlis SEMAAN AL QUR’AN “MANTAByaitu kegiatan atau suatu Majlis/Jami’iyah/Kumpulan segenap qoum muslim (khususnya warga nahdhiyyin ) guna mendengarkan/menyimak lantunan Ayat-ayat suci Alqur’an yang dilantunkan oleh KHUFADZUL QUR’AN ( penghafal Alqur’an ) sebagai sarana TAQORRUB ( mendekatkan diri ) kepada ALLOH untuk jalan menuuju TAUBAT sekaligus menjadi sarana introspeksi diri / mengadu / silaturokhim antar sesama ummat islam /Do’a bersama sekaligus sebagai sarana ungkapan cinta kita kepada ALLOH,ROSULULLOH,SHOKHABAT,AULIYA’,SALAFUSH-SHOLIH,ULAMA’,ORANGTUA dan segenap IKHWAN MUSLIM ( yang masih hidup atau yang sudah meninggal ) karena didalam kegiatan SEMAAN telah dirangkai dengan dimulai Sholat shubuh berjama’ah dan dilanjutkan menyimak lantunan Ayat-ayat suci Alqur’an ( kira2 jam 7 istirakhat sejenak guna melakukan sholat Dukha berjamaah ) sampai masuk waktu sholat Dzuhur ( Sholat dzuhur berjamaah ) dilanjutkan sampai masuk waktu sholat ‘Ashar (sholat ‘ashar berjamaah ) berlanjut sampai masuk waktu sholat maghrib ( sholat maghrib berjamaah ) sehabis sholat maghrib dilanjutkan dengan mengamalkan aurod /wirid DZIKRULGHOFILIN dilanjutkan sholat ‘isya’ berjamaah dan Do’a khotmil qur’an yang sebelumnya diisi dengan mau’idzoh khasanah,dan juga perlu diketahui bahwa kegiatan SEMAAN AL QUR’AN “MANTAB ” diadakan hanyalah untuk beribadah kepada ALLOH semata (demi keselamatan kelak diakhirat ),dan bukan untuk kepentingan dunia.Sekaligus sebagai pembelajaran miniatur kehidupan kita sehari-hari bahwa kita ini diciptakan oleh ALLOH didunia hanyalah untuk beribadah semata.

Dan juga diperlu dipahami ( diketahui ) bahwa kegiatan SEMAAN ini hanyalah salah satu sarana jalan untuk menuju taqorrub ILALLOH ( bukan satu-satunya ) jadi kalau saudaraku yang sudah mengamalkan Toriqoh mu’tabaroh ( Toriqoh Qodiriyah dll ) silahkan diteruskan/dijalankan dengan Istiqomah.

Sekedar informasi bahwa kegiatan “SEMAAN AL QUR’AN MANTAB” dan DZIKRUL GHOFILIN di laksanakan setiap sebulan sekali,Untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya JUM’AT WAGE,Nganjuk dan sekitarnya SELASA PON,Kediri dan sekitarnya AKHAD LEGI,Tulunggung dan sekitarnya JUM’AT LEGI,Blitar dan sekitarnya AKHAD PON,Ponorogo dan sekitarnya RABU PON,Jember dan sekitarnya AKHAD PAHING, Jogjakarta dan sekitarnya AKHAD LEGI dll ( bersifat untuk umum ) untuk lebih jelasnya silahkan hubungi sekertariat SEMAAN AL QUR’AN “MANTAB” ( untuk wil Surabaya ) Jl.Berbek 11 no 33 a Sidoarjo / Gus KHOLIS,Untuk Jogjakarta dan sekitarnya PONPES MUJAHADAH Lempuyangan ( Gus Misbach ).

Dan Semoga kita dianugerahi oleh ALLOH hati yang selalu mencintai AL QUR’AN dan mendapat safa’at dari AL QUR’AN besuk di hari Qiyamat, Amiin Yaa Robbal ‘alamiin.



“TENTANG DZIKRUL GHOFILIN”

DZIKRUL GHOFILIN Artinya : Dzikirnya / ingatnya orang-orang yang lupa dengan ALLOH ,Untuk orang-orang yang senang/ ingin bisa dikumpulkan dengan para kekasih ALLOH ( auliya’ ) dan orang-orang sholeh di akherat kelak,Dari judul yang begitu indah dan mempesona maka siapa orangnya yang tidak senang ikut masuk golongannya?…..Akan tetapi sebelumnya harus tahu persisnya dulu tentang hal ikhwalnya wirid DZIKRUL GHOFILIN ini apa dan bagaimana,betul apa hanya mainan yang menjadi kemusykilan dll,Maka marilah dihayati dalam tulisan ini,semoga kita diberi Hidayah dan Taufiq menuju kebenaran dan semoga tulisan ini oleh ALLOH diberi kebenaran dan bisa bermanfaat yang sebanyak-banyaknya dengan lantaran berkah dan derajat para insan agung ( auliya’ ),Amin……..Jika sudah begitu kita perlu menghubungkan diri dengan dengan para Auliya’ ,Ulama’ dan Sholikhin baik yang masih hidup atau yang sudah wafat (al Markhumin wal Maghfurin ) dengan cara berziarah,berhadiyah Fatikhah dll,Kemudian kita juga berusaha memperbaiki dan meningkatkan pribadi kita masing-masing dengan cara mengetahui dan meniru perjalanan orang-orang agung tsb,Andaikata kita betul-betul mau mengaitkan diri dan memperhatikan perjalanan beliau-beliau,INSYALLOH kita akan menemukan jalur untuk kita berjalan yang semestinya menuju ALLOH, Karena memang merekalah para pewaris Nabi yang oleh ALLOH dipercaya penuh untuk segenap ummat manusia didunianya dan beri fasilitas bisa memberi syafaat kelak diakherat,Dan semoga kita sekalian diakherat nanti dikumpulkan menjadi golongannya,bisa masuk surga tempat yang abadi dengan bisa melihat ALLOH Tuhan yang maha perkasa dan maha bijaksana,Amin yaa Robbal ‘alamin.

Wirid DZIKRUL GHOFILIN itu isinya berupa bacaan-bacaan yang untuk beribadah,munajat/ berbisik,menghadapkan diri dan berdo’a dihadapan ALLOH dzat yang maha kuasa dengan merendahkan diri,merasa serendah-rendahnya,tawadhu’,khudu’,tadhorru’ ,khusyu’,Adalah merupakan suatu senjata yang ampuh yang sangat kita butuhkan untuk meminta apa saja.

Adapun pokok isinya yang paling banyak adaah bacaan /membaca surat Al Fatikhah seratus kali ( 100 x ) yang sebetulnya bacaan ini sangat tidaklah asing dijalankan oleh orang-orang agung ( auliya’ ) zaman dahulu,Dan juga beberapa hadiyah Fatikhah kepada para leluhur orang-orang agung yang menjadi panutan kita,Terus disempurnakan atau diselingi dengan Asma’ul khusna,Istighfar,Sholawat dan Tahlil.

Membaca Al Fatikhah seratus kali ( 100 x ) adalah amalan-amalan atau wiridnya Al maghfurlah simbah Kyai H.Abdul khamid Pasuruan Rokhimahulloh ( beliau dimasa hidupnya adalah orang yag sangat masyhur kewaliannya dan menjadi jurusan / tempat kembali ummat sangat tidak asing,Dan setelah wafatnya maqomnya selalu ramai diziarahi)..Dan wiridnya beliau Al maghfurlah KH.Achmad Qusyairi ( pasuruan )bin KH.Shiddiq Jember pengarang kitab Tanwirul Hija ( nadzomnya SafinatunNaja ) kitab ilmu Fiqh yang sangat terlaku sebagai pelajaran anak-anak kita di bumi jawa khususnya.Lalu oleh mbah KH.Abdul khamid amalan-amalan ini diharapkan supaya dilanjutkan oleh panuan kita KH.Khamim Jazuli ( Gus Miek ) putra KH.Utsman Jazuli dari PONPES “AL FALAH” ploso Mojo Kediri Jawa Timur ( seorang yang terbiasa berkomunikasi dengan para Auliya’illah ) dan terkenal sangat unik perilakunya,serta masyhur kewaliannya dan menjadi panutan / tempat kembali orang banyak diantara kita semasa hidupnya,Dan kemudian dikembangkan oleh KH.Achmad Shiddiq Jember Rois ‘Am Jam’iyyah Nahdhotul ‘Ulama’ ( th.84- 94 ),Jadi DZIKRUL GHOFILIN adalah hasil rangkuman orang mulya ( ‘indalloh ) tiga itu.

Lalu do’a diakhir Dzikrul Ghofilin yang berupa syi’irnya Syaikh Achmad bin Sumaith :

SA-ALTU ROBBII SHIKHKHATAL QOLBI WAL JASAD dst

Ini disamping amalannya KH.Achmad Qusyairi juga amalannya Khadhrotusy syaikh KH.KHOLIL Bangkalan Madura gurunya para guru tertua kita yang agung-agung seperti KH.Shiddiq Jember,KH.Manaf/ ‘Abdul karim Lirboyo Kediri ( semoga para beliau mendapatkan limpahan Rakhmat dari ALLOH dan memberkahi kita semua fiddun-ya wal-akhiroh ).

Tentang mewiridkan membaca Fatikah 100 x ini sebetulnya tidak asing dijalankan/diamalkan oleh para salafush sholih sejak zaman dahulu,buktinya banyak kitab-kitabnya para ‘Ulama’ yang menerangkan seperti syarahnya kitab Ikhya’ ( karya Imam Ghozali ),Khazinatul -Asror,Inarotud Duja,Syamsul Ma’arif.Demikian pula asal usulnya orang yangmempunyai resep pun banyak juga,Adapun yang kita amalkan dan kita ikuti dari guru kita ialah menurut resepnya Imam Al Ghozali Ra.

Adapun cara membacanya juga bermacam-macam seperti keterangan dari kitab-kitab tsb :

  • Setiap ba’da sholat maktubah ( setalah sholat fardhu lima waktu ) dibaca 20 x 20 x ,atau
  • Setelah sholat shubuh 30 x, Dzuhur 25 x ,’Ashar 20 x , Maghrib 15 x dan ‘Isya’ 10 x ,Dua thoriqoh ini baik semua tinggal kita pilih yang mana,atau….
  • menurut mbah KH.Achmad Qusyairi al Markhum Ijazah dari gurunya dari Imam Ghozali begini:Membaca Fatikhah dengan Basmalah dan Aminnya,setelah sholat shubuh 21 x , Dzuhur 22 x ,’Ashar 23 x , Maghrib 24 x dan ‘Isya’ 10 x ( jumlah 100 x ) lalu setiap selesai membaca Fatikhah ba’da sholat supaya membaca Du’a-ul fatikhah yang masyhur ciptaan Wali qutub Al Khabib ‘Abdulloh al Khaddad Ra 3 x , Maka dari tiga cara tersebut silahkan mana yang disukai ( yang penting cara membacanya yang benar / memakai ilmu Tajwid atau lebih jelasnya silahkan belajar Al Qur’an ( terutama Al Fatikhah) kepada guru yang betul-betul mumpuni ).

Resep dari Imam Ghozali seperti diatas asalnya berupa Syi’iran / Qosidah ‘Arobiyah yang banyaknya 13 bait yang arti ringkasnya kurang lebih sbb :

“Siapa orangnya yang ingin beruntung,kedatangan maksud tujuannya dan kecukupan rizqinya maka langgengkanlah membaca Faatikhtal Kitab 100 x setiap ba’da Isya’, Shubuh, Dzuhur, ‘Ashar dan Maghrib,maka akan lekas tercapai tujuannya,naiknya pangkat,kemulyaan,kewibawaan,kemudahan dan kegembiraan,hidup ni’mat sepanjang zaman,aman dari kemlaratan dan kesulitan dari terkena urusan dan tipudaya jelek,tidak butuh merepotkan orang lain ,menjadi periang menghadapi kesulitan dan bahaya dan mendapat pertolngan sewaktu-waktu membutuhkan”

Amalan wirid Dzikrul Ghofilin ini pertama dirintis oleh Al Mukarrom KH.Achmad Shiddiq di daerah sekitar kabupaten Jember jawa Timur dan terus berkembang sampai sekarang,mulai dari sebelum beliau dijadikan sebagai Rois ‘Am Jam’iyyah Nahdhotul Ulama’ ( NU ) dan berjalan sampai akhir hayat beliau,Maka kepada segenap warga NU hendaknya mema’lumi adanya dengan arti tidak menyalahi faham tentang kegiatan ini dan kelanjutannya.Kemudian didaerah Kediri juga dirintis oleh Al Mukarrom KH.Khamim Jazuli ( Gus Miek ) dan berkembang sampai sekarang ,Dan lama kemudian oleh beliau diciptakanlah kegiatan umum berupa Istima’ul Quranil karim yang dimulai tahun 1986 M. dengan nama “JANTIKO” berpusat di Kediri yang kemudian di ganti dengan nama “MANTAB” ( yang berarti orang yang bertaubat ).

Kegiatan beribadah tersebut dimaksudkan untuk kegiatannya siapa saja tidak pandang aliran yang ingin memperbaiki kejelekan pribadinya ,bertaubat dan meningkatkan kepribadiannya masing-masing dengan tekun beribadah kepada ALLOH Swt,semata.

Alkhamdulillah kegiatan-kegiatan ini sampai saat ini berkembang dengan baik ke daerah-daerah tanah Jawa khususnya bahkan sudah sampai ke tanah Sumatra ,malasya dan Singapura.

Akhirnya semoga ALLOH Swt berkenan melestarikan dan memberi berkah yang sebanyak-banyaknya dan memperbaiki serta membangkitkan segenap hamba-hambaNYA,Dan kita semoga besuk di hari qiyamat dikumpulkan bersama-sama orang-orang agungnya ALLOH Amiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Dikutip dari buku MANAQIB 50 Wali Agung

Karya :Ustadz Maftuh Basthul birri Al Khaifdz.